Kebijakan Harga LPG Tahun 2016 yang Lucu, Kenapa Tidak Pakai Instalasi Pipa Gas yang Jelas Lebih Efisien

kelangkaan-gas-3-kg

nendangbanget – Satu lagi kebijakan pemerintah untuk tahun depan terkait dengan ketahanan energy. Salah satu yang akan disasar adalah pengguna LPG 3 kg warna hijau melon. Nantinya pemerintah akan membatasi distribusi LPG 3 kilogram hanya untuk mereka yang memiliki kartu “Miskin”. Nah bagaiman mekanismenya akan dijelaskan dalam lanjutan artikel dibawah ini sob.

Seperti info yang mimin dapat dari detik.com yang menyebutkanDirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, sistem distribusi tertutup elpiji 3 kg ini harusnya dilakukan tahun 2015 ini. Namun eksekusinya tertunda karena di beberapa daerah sedang melaksanakan Pilkada serentak.

Gas-3-kg-1-f-Cecep-Mulyana
Awal mula project ini akan dilaksanakan di kota Tarakan “Pilot project kemungkinan kota Tarakan karena sudah siap, dari roadmap beberapa kota tahun depan. Ada 4 sistem kartu subsidi langsung, kartu monitoring, finger print akan dikerucutkan dicoba dulu di 2/3 wilayah Tarakan sebagai pilot project,” ujar Wiratmaja di kantornya, Plaza Sentris, Kuningan, Jakarta, Selasa (22/12/2015).

baca juga :

Akibat dari diberlakukanya kebijakan ini oleh kementrian ESDM, maka nantinya yang boleh membeli LPG 3 kg berwarna hijau hanyalah mereka yang memiliki kartu miskin. Jadi yang tidak memiliki kartu miskin maka dialihkan ke tabung LPG yang berwarna pink dengan berat 5,5 kg. Jadi yang imut nantinya hanya untuk masyarakat miskin dan yang pink untuk masyarakat menengah keatas.

040035300_1445593693-gas-pink-5

Tabung LPG dengan berat 5,5 kg 

Berapa harganya? Jadi yang untuk masyarakat miskin 3 kg sekarang dibandrol 18 ribu harga eceran toko. Sedangkan untuk yang ukuran 5,5 kg berwarna tabung pink dengan harga 70 ribu.

Jika dikalkulasi maka ada perbedan harga dari yang disubsisi dan tidak Tabung hijau 3 kg = harga perkilo gas = 18.000/3 = Rp.6000
Tabung pink 5,5 kg = harga perkilo gas = 70.000/5,5 = Rp. 12.727
Ada selisih harga 6.727 rupiah perkilonya. Selisih harga lebih dari dua kali lipat menjadikan banyak masyarakat akan berfikir ulang untuk menggunahkan tabung pink. Apalagi mereka yang membuka usaha warung, catering dan minuman hangat. Pasti jika dipaksakan membeli yang non subsidi harga makanan diwarung, pesanan di catering dan harga segelas kopi akan naik pula. Siapa yang kena? masyarakat juga kan. Yang untung siapa? pemerintah donk….

Yang menjadi pertanyaan apakah efektif? apakah tidak nantinya disalah gunahkan oleh oknum yang membeli gas warna melon untuk dijual kembali ke masyarakat yang mampu. Jadi analoginya gene, kalo melihat kebutuhan orang miskin akan LPG tidak begitu banyak daripada orang dengan golongan menengah keatas. Artinya kebutuhan akan LPG masyarkat menengah kebawah ini tidak banyak. Kemudian apabila setelah kebijakan ini diterapkan ada oknum yang memanfaatkan menggunakan kartu miskin untuk membeli didaerah lain terus gimana? sepertinya kebijakan ini tidak memiliki master plan yang jelas.

img_20140127_0329551

Membuat dua harga di pasar yang hanya dibedakan berdasarkan volume dan kartu itu sangat irasional. Kenapa saya bilang seperti ini? Contoh gampangnya dulu ketika BBM bersubsidi hanya diperbolehkan motor dengan spesifikasi bla bla bla. apakah jalan sampai sekarang? TIDAK !!!, Nantinya kebijakan LPG juga akan sama. Mengingat pendistribusianya melewat agen dan toko. Dimana sangat mudah disalahgunahkan.

Daripada pemerintah menganggarkan banyak uang untuk membikin tabung – tabung yang lucu dan tidak irasional itu, mending mulai memikirkan instalasi pipa gas yang terpadu. Jadi sistemnya seperti air PDAM dan sistem penyaluran gas pada negara maju. Saya memiliki pemikiran dengan seperti ini pasti cost akan sangat bisa ditekan karena pendistribusianya tidak melewati distributor dan agen. Dapat semua tercontrol oleh pemerintah karena hanya satu line.

pilih-gas-bumi-ketimbang-elpiji-gas-bumi-buat-rumah-tangga-1

Kenapa saya bilang instalasi perpipaan lebih rasional dan efisien. Ini sampena bisa bookmark mungkin untuk tugas kampus terkait dengan solusi kebijakan pemerintah.

  1. Dengan adanya instalasi pipa gas LPG, maka tidak ada yang namanya biaya distribusi dari pertamina LPG ke Distributor, agen, retail sampai ke konsumen. Memutus tiga mata rantai ini saya bisa asumsikan hemat 4500/tabung. Karena mayoritas distributor mengambil untung 1500/1 tabung LPG untuk 3 kg. Untuk voilum lainya pasti akan lebih besar.
  2. Konsumen tidak perlu membeli tabung yang seperti dijelaskan pemerintah ada 6 itu.. Sehingga biaya konsumen hanya dibebankan diawal suntuk pemasangan instalasi. Ini sangat efisien. Pemerintah tidak perlu ada pengadaan tabung, personil pengisisna tabung refil dan sopir/kerent untuk distribusi.
  3. Pengontrolah harga jual gas LPG akan menjadi sangat mudah karena semua tercontrol dalam sebuah meteran layaknya listrik dan air PDAM.
  4. Tidak akan adanya kerugian akibat tabung bocor, tabung meledak dan manipulasi isi tabung LPG karena semua tercontrol lewat pipa.
  5. Hanya butuh petugas entry data untuk proses penagihan kepada masyarakat. Apalagi jika sistemnya terintegrasi menggunakan layanan online. Berapa orang yang sudah bisa diefisiensi.
  6. Dengan menggunakan sistem instalasi pipa ini pertamina saya yakin dapat berhemat personil sebesar 30%. Artinya uang negara untuk menggaji mereka dapat digunakan untuk yang lain. Dengan berkurangnya beban pertamina LPG 30% maka harga jual ke konsumen akan turun antara 5 – 7 %.
  7. Mereka hanya butuh satu pekerja untuk pengawasan pipa untuk daerah dengan radius 1 km2. Ini akan menjadikan sistem pipa LPG terpadu ini menjadi sangat murah. Tidak perlu banyak karyawan hanya untuk mengisis gas LPG ke tabung – tabung dan mengangkutny ake truk.. ahh ini gak efisien sama sekali.

Nah…. pie semua naik.. bukan karena dollar atau cadangan energy kita menipis. Melainkan praktek praktek dari pemangku kebijakan sendiri yang membikin sesuatu yang duluny amudah menjadi ruwet. Saya jadi ingat petuah dari dosen saya yang kebetulah seorang kiyai :

Le… Kamu tau gak bedanya profesor sama kyai?
Aku : Kalo kyai itu lebih mengajarkan pada ilmu agama sedangkan profesor itu menemukan hal yang baru.
Salah le..
Aku : Terus yang benar gimana yi?
Kalo profesor itu menjelaskan sesuatu yang mudah dengan cara yang sulit
Kalo kyai itu menjelaskan sesuatu yang sulit dengan cara yang mudah

#waduhh jebule bener iki bro :mrgreen:

Baca juga artikel ternendang lainya guys:

Contact :
Motorcycle Blog : http://www.munivmotoblog.com
Enternainment Blog : http://www.nendangbanget.net
Portal News Blog : http://www.indoportalnews.wordpress.com
Secondary Blog : http://www.sobatrodadua.wordpress.com
facebook : http://www.facebook.com/bionivike
Twitter : @munivikoko
Email : munivikoko@gmail.com
WatsApp : 085648273557
PIN : 33460EB

 

11 thoughts on “Kebijakan Harga LPG Tahun 2016 yang Lucu, Kenapa Tidak Pakai Instalasi Pipa Gas yang Jelas Lebih Efisien

    1. sebarkan.org

      Pantesan mkin ribet aja di tempatq nyari gas elpiji tabung biru langka udah lama, mumet..bilangx slalu kosong.. rupanya atas kebijakan tabung pinky ini toh..!! Gaji gak naik2 elpiji mkin selangit.. x_x

      Suka

      Balas

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s